Ketika tau akan kebenaran, rasanya tiada keberanian aku untuk mengucap..
Ketika telah terucap, lantas tak ada keberanian untuk bergerak meninggalkan..
Ketika keberanian untuk meninggalkan telah di dapat, seketika setan datang.
Dengan wajah sendu ia berbisik, "yakinkah kamu meninggalkan bahagiamu??? bukankah kamu senang dengan semua ini??? bukankah kamu menginginkan semua ini??? Tetaplah disini.. tetaplah begini.. Toh kamu pasti bisa menjaga diri dan tidak macam-macam.. Mau kamu menyianyiakan orang yang menyayangi kamu??? Mungkin nanti kamu tidak akan mendapatkan yang sebaik ini lagi sayang... "
Bisikannya membuat sendu.
Bisikannya mengingatkan kebahagiaan lalu.
Senyum,tawa dan canda itu..
Juga kata-kata indah itu..
Bak film pendek, semua hal berputar, saling bersahut-sahut mengingatkan, sebuah rasa, sebuah kebahagiaan yang berbeda.
Astaga..!
Sepertinya setan berusaha membuat aku menyesal telah berpaling menjauh dari bahagia itu!
Bahagia yang sementara. Ini duniawi.
Dan kau.. Wahai pembuat bahagia..
Aku harap kau tak meninggalkanku sendiri. Namun tidak seperti yang lalu. Aku mau kau dan aku yang baru. Kau dan aku yang berada dalam komitmen kita.
Tetap iringi aku dari kejauhan dan aku tetap mendoakan mu dari sini, sisi aku.
Sekiranya memang ada tali takdir yang terikat diantara kita, sejauh apapun kita berlari, tali itu akan tetap ada dan akan membawa kita kembali ke tempat yang sama.
"melepas sebuah bahagia yg datang disaat yg belum tepat itu memang sulit, tapi harus. Karna segala sesuatu itu akan indah pada waktunya"
*terinspirasi dari banyak penginspirasi*
-pukul satu dini hari
Published with Blogger-droid v2.0.8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar