Kamis, 19 Desember 2013

kerja. bekerja. tapi bukan pekerja.

selamat sore.

ahir-ahir ini jadi malas bercerita dalam wujud tulisan semenjak waktu malam mulai tersita untuk mencari rupiah. *uhuk*
Kenapa kata-kata "Malam" itu identik dengan sesuatu yang negatif?
Sepertijuga dengan nama BUNGA. Apa yang anda fikirkan kalo dengan kata-kata bunga?

hampir 80% akan jawab:  nama samaran buat korban pemerkosaan. "Anggap saja namanya bunga, korban bla..bla..bla..bla.."

kasian ya kita cuma jadi korban doktrin dari media massa. Sama halnya dengan kalau disebut kata: CANTIK. pasti semua pada nganggepnya cantik itu putih, tinggi, langsing dan berambut lurus. iyuh. SO MAINDSTREAM. Kalau pada nanya gue cantik itu apa, gue cuma jawab dengan satu kata: "cermin". Jawabnya cuma satu kata. penjelasannya lumayan panjang. 

orang-orang: Kok cermin????? koook??? koook??? koookk??
gue: soalnya dicermin gue bisa liat sesosok yang sangatlah cantik
orang-orang: *bingung*
gue: cantik itu, GUE,

oke, jauh dari salam awal ya?

jadi, malam-malam gue sekarang gue pake buat mengais rupiah demi rupiah. Jangan negatif thinking dengar kata malam. Kenapa malam? karena pagi sampe sore gue kuliah, ya malem dong waktu free gue jadinya. Oke?

Semenjak memantapkan diri menjadi seorang "Freelance Illustrator" malam-malam gue nggak monoton cuma duduk didepan laptop dan surfing sana-sini. Setidaknya walau masih berkutat dengan laptop, gue sedikit bisa lebih membuat waktu gue berasa produktif dibanding biasanya.

yap, ceritanya gue sekarnag freelance illustrator. Gue kira dulu buat kerja itu banyak persyaratan yang musti disiapin. Fotocopy ijazah dan sertifikat sebanyak mungkin terus dimasukin dalem map, tunggu hasil, trus wawancara, kalo lulus baru deh mulai kerja. Duduk dibalik meja, tiap hari mantengin monitor,keyboard. dan kertas-kertas bertumpuk dalam map plastik tebal. Tiap hari pake blazer sama sepatu yang ada hak nya yang kalo jalan dia bakal bunyi "pletok.. pletok.. pletok..". Dulu, menurut gue kalo itu semua sudah terlaksana,  baru lo  bisa menempelkan tambahan kata-kata "work at blablabla as blablabla" di profil akun jejaring sosialnya.  Tapi ternyata... bekerja nggak sesulit itu kok.

kalau ada yang ganpang, ngapain dipersulit kan?

Contohnya gue, gue ahirnya berani menempelkan "freelance illustrator" di biodata akun instagram gue itu semenjak seorang memesan siluet dari gue, beliau membayar sesuai dengan harga yang gue sebutkan. Mulai saat itu gue menggantungkan papan nama "freelance illustrator" di leher gue. *jangan dibayangin please!

Gue juga duduk dibalik meja, berkutat dengan laptop, juga dengan setumpuk kertas (bahan ujiian, tugas, dan lainnya). Tapi, bedanya gue nggak pake blazer. Gue cukup pake kaos dan celana belel yang nyaman buat gue pake tidur kalo mata dan kepala gue udah nggak enak lagi buat diajak begadang. So simple.
Nah, nggak susah kan buat memasang titel seorang worker?

kalo lo mau, masih banyak ide lain yang bisa lo lakuin untuk bisa disebut seorang "pekerja". Pekerja hati misalnya. Dimana setiap saat lo akan berusaha mendapatkan hati-hati wanita cantik yang sayangnya sejauh lo berlari mengejar, sejauh itu pula wanita itu berlari menjauh. Cuma misal..


Sekarang gue bukan cuma sekedar mahasiswa biasa, gue seorang mahasiswa yang juga sambil bekerja. I called that with:  heart brain worker.
I am worker. Work in the high state, as a boss, as an Owner. not as "worker"




totet.. totet..*ceritanya ringtone line*
Line gue udah bunyi. Semoga itu kerjaan yang menghampiri, dan bukan kegalauan lagi. *uhuk*
oke bubye, gue mau mengumpulkan rupiah-demi rupiah buat uang muka mobil. bruummmmm~





wanna this too? contact me at Line: chintyafrestica
look other design here
hihihhii ^^





2 komentar:

  1. Wuisssh, master illustrator lah banyak duit ni
    Traktirr bole traktirrrrr

    BalasHapus
  2. hahaha mano pulak.. receh receh nyo ni.. hihihihi
    pek lah, makan duren waaak

    BalasHapus