Kamis, 05 Maret 2015

Pukul satu dini hari.

Yap. selamat dini hari.
setelah sekian lama merindukan log-in ke blog ini, berusaha mati-matian mengingat apa email dan password, ahirnya... post ini bisa dibuat. ya ahirnyaaaaaaa~

You know what, I am a bachelor now. woho!
selesai sudah masa-masa kuliah S1. Selesai sudah perjuangan skirpsi. selesaaai!
Tapi, jadi sarjana ternyata nggak memuaskan hati gue. Nah lo, di postingan terahir gue ber-aku-aku, dan sekarang kembali ber-gue-gue. Gue merasa cukup labil jadinya. Tapi, ini nampaknya jadi perkara cukup serius. Which one should I use? *pensive*. Okelah, gimana kalau ber-gue-gue aja? gue lebih nyaman dengan penyebutan diri sebagai 'gue' kayanya. Terserah mau dibilang anak gaul, terlalu gaul, atau kekinian. Sekarang sedang ingin menikmati diri sesuai apa yang diinginkan tanpa intervensi dari luar *cie

Kembali ke ketidakpuasan sebagai sarjana.

Nggak salah sebuah postingan salah satu senior yang dulu gue baca. titelnya: penyesalan seorang sarjana. Sekarang itu gue alami. Nyesel perihal nilai, nyesel perihal kegiatan, nyesel perihal pemahaman dalam belajar, nyesel perihal kemauan, nyesel perihal pilihan dan nyesel perihal keberanian. Tapi, ya.. hidup bukan untuk disesali.

"Jangan tanya kenapa sesuatu hal terjadi, karena sebenarnya sesuatu yang terjadi itu adalah wujudan permintaan kita dimasa lalu. Ambil saja pelajaranya"
Setidaknya begitu kata mbak Hanum Salsabiela Rais.

Sedikit pembocoran, gue paling malas pake name tag waktu kuliah. Bukan perihal penyakit pelupa kronis yang ada, tapi perihal keminderan diri untuk melihat beberapa huruf tambahan dibelakang nama. Perihal rasa ketidakmampuan untuk memegang kendali atas kehidupan orang banyak. Itu saja.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar